Tuesday, April 17, 2012

Konsep Dasar Name Services

Sebelum kita membahas lebih dalam tentang Name Service ada baiknya neh kalo kita membahas beberapa informasi yang menyangkut tentang bahasan kita ini.
Disimak yah,,!!
Internet saat ini benar-benar telah merubah cara pandang dan hidup manusia, dari hanya melakukan kirim surat, membaca surat, mendownload dan upload file ke web, sampai dengan melakukan transaksi perbankan yang saat ini hanya bisa dilakukan dengan “one click”. Belum lagi dengan perkembangan koneksi Broadband Internet yang semakin mendukung content – content web 2.0. kalau kita cermati saat ini banyak sekali perkembangan dari teknologi Internet baik dari sisi infrastruktur sampai dengan  sisi content yang semakin beragam. Dunia Pendidikan kita lewat Depdiknas dan Dikti menggelar JARDIKNAS, pemerintah lewat Menkominfo merencanakan PALAPA RING, Militer dan kepolisan dengan project e-police nya dan masih banyak lagi yang menghubungkan semua lewat jaringan privatenya dan Internet.
Menurut informasi dari  http://www.apjii.or.id/, Lalu lintas Internet di Indonesia hingga Mei 2010 mencapai
80 gigabit per second (Gbps), yang meliputi perhitungan trafik dari very small aperture transponder (VSAT), leased line, Wireless, FO dan koneksi melalui pertukaran Internet Indonesia (Indonesia Internet eXchange/IIX). Jadi kalau kita liat dari data diatas bahwa memang geliat penggunaan Internet di indonesia sangat tinggi.
Kalau  kita bicara Internet  pasti tidak akan  terlepas dengan Domain. Mengapa ? karena untuk mendapatkan  informasi dari content web yang dibuat kita harus mengetikan suatu pengalamatan penamaan di browser yang harus kita ingat seperti misalnya penamaan yahoo.com, google.com, facebook.com dan lain-lain yang penamaannya biasanya sama dengan content.
Nah..!!! dari penjelasan diatas mungkin sudah telintas apa si Name Services??
Dijelasin, Name Service dalam sebuah system terdistribusi merupakan layanan penamaan yang berfungsi untuk menyimpan naming context, yaitu kumpulan binding nama dengan objek, tugas untuk me-resolve nama.
Pengaksesan resource pada system terdistribusi yang memerlukan :
         ·         Nama resource (untuk pemanggilan)
               ·         Alamat (lokasi resource tsb)
         ·         Rute (bagaimana mencapai lokasi tsb) 

Name Service memiliki konsentrasi pada aspek penamaan dan pemetaan antara nama dan alamat. Bukan pada masalah rute yang dibahas di jaringan computer. Resource yang dipakai dalam Name Service adalah
         ·         Komputer
  ·         Layanan
  ·         Remote Object
  ·         Berkas
         ·         Pemakai 



Contoh penamaan pada aplikasi system terdistribusi :
             ·         URL untuk mengakses suatu halaman WEB
             ·         Alamat e-mail untuk komunikasi  antar pemakai


Name Resolution, Binding, Attributes
            ·         Name resolution:
-          Nama ditranslasikan ke data ttg resource/object tsb.
            ·         Binding:
-          Asosiasi antara nama & obyek. – Biasanya nama diikat (bound) ke attributes dari suatu obyek.
           ·         Address: atribut kunci dari sebuah entitas dalam sistem terdistribusi
           ·         Attribute: nilai suatu object property.




Pada saat kita akan membuat web untuk memajang content kita di internet atau untuk penamaan email addressing kita maka kita harus melakukan registrasi untuk mendapatkan domain tersebut. Pola di pengurusan top level generik domain atau Gtld (Generic Top Level Domain) seperti com/net/org/bizz/info/edu/ dan lain-lain sifatnya ”first in first served” jadi kalau kita duluan memesan domain tersebut maka si pemesan lain tidak dapat memesan domain tersebut sampai masa expirednya.

Table Penamaan yang umum digunakan
 .com
Com ( Commercial ) : digunakan untuk bidang bisnis
.edu
Edu ( education ) : digunakan untuk bidang pendidikan / perguruan tinggi tapi membutuhkan beberapa persyaratan administrasi
.net
Net ( Network ) : digunakan untuk perusahan yang bergerak dibidang penyelenggara jasa koneksi internet (ISP = Internet Service Provider)
.org
Org ( Organization ) : digunakan untuk badan sosial atau organisasi nirlaba
.mil
Mil (military) : digunakan untuk organisasi kemiliteran
.gov
Gov ( government ) : digunakan untuk pemerintahan
.biz
Digunakan untuk bidang bisnis pada umumnya. Mungkin untuk menggantikan .com yang sudah jenuh dan banyak digunakan di internet.
.info
tidak ada ketentuan. Bisa digunakan oleh siapa saja.
.name
digunakan untuk perorangan atau pribadi
.museum
digunakan untuk situs web museum
.coop
digunakan untuk bidang jasa koperasi
.tv
television, untuk stasiun televisi







Selain kita tau secara umum untuk penamaan yang digunakan seperti table diatas, kita juga harus tau tujuan penamaan.

Tujuan dari Penamaan
§  Identifikasi
      Seorang pemakai menginginkan obyek/layanan A, bukan obyek/layanan B.
§  Memungkinkan terjadinya sharing
Lebih dari satu pemakai dapat mengindentifikasikan resource dengan nama yang sesuai  (tidak harus nama yang sama).
§  Memungkinkan location independence:
Perubahan lokasi tidak menuntut perubahan nama, asalkan lokasi tidak menjadi bagian dari nama resource tsb.
§  Memberikan kemampuan keamanan (security)
Jika sebuah nama dipilih secara acak dari himpunan besar interger, maka nama tsb hanya bisa diketahui dari legitimate source, bukan dari menebak. Jadi jika seseorang mengetahui nama obyek tsb, maka dia memang diberitahu, karena sulit sekali menebak nama tsb.



Apakah yang Diharapkan dari Fasilitas Penamaan
w  Efisien, karena fasilitas penamaan merupakan dasar pada sisdis & digunakan secara terus menerus.
w  Terdistribusi. Renungkan jika UIDs dibangkitkan oleh centralized generator.
        Bottleneck.
        Node tempat generator tsb mengalami kegagalan.
w  Tampak seperti global space, tidak tergantung konektifitas, topologi, dan lokasi obyek.
w  Mendukung pemetaan 1:many antara nama & obyek, untuk memungkinkan multicast.
w  Mendukung dynamic relocation of objects, jika obyek/proses potensial untuk mobile (berpindah-pindah). Jadi diperlukan dynamic binding antara nama & alamat, juga antara alamat & rute.
w  Memungkinkan local aliases, shg pemakai dapat mengekspresikan interpretasi semantik mereka thdp suatu obyek. Tentu saja diperlukan pemetaan antara aliases dan full names.



Name List.


Name Lists terdiri dari 2 komponen yaitu
§  Name agents:
Name agents berada di client, bisa 1 name agent per client atau 1 name agent digunakan oleh beberapa clients. Name agents menjadi perantara antara client dan name server. Contoh: resolver pada Domain Name Service (DNS).
§  Name servers.
Name agents menggunakan basis data terdistribusi yang terdiri dari tuples . Contoh atribut: jika resource adalah printer, maka atribut dapat menyatakan apakah obyek dapat melakukan pencetakan postcripts atau tidak.


Fungsi Name Agents
Fungsi Name Agents Memastikan bahwa lokasi name servers terlihat transparan bagi client programs. (Menyembunyikan lokasi name server). Fungsi Name Agents ‘Berbicara’ dalam protokol komunikasi yang dimengerti name server. Name Agents mengetahui bagaimana name space diatur, sehingga tahu ke manakah suatu request harus dikirim untuk memperoleh informasi lokasi. Juga untuk melakukan negosiasi kompabilitias atau availability sumber daya (resource), berdasarkan atribut.

Name Servers
Name Servers menyimpan pemetaan nama ke alamat untuk setiap obyek dalam sistem, I.e. melalui  tuples . Hal penting yang harus dimiliki: Availability, Resilience to failure, Konsistensi, Kecepatan menerima pengaruh perubahan name lists, Kemudahan mengkompilasi list of objects (resources).
Beberapa bentuk Name List:
wTersentralisasi.
wTereplikasi penuh.
wTereplikasi sebagian (menggunakan cache).

Name List - Tersentralisasi
Adalah Name list yang berada pada satu mesin.
§  Kelebihan:
         Layanan cukup dilakukan dengan melihat name lists.
         Waktu yang dibutuhkan antara registrasi obyek & saat obyek tsb dapat diakses, sangat singkat.
         Mudah untuk memperoleh daftar obyek aktif.
§  Kekurangan:
        Poor resilience: jika node crash, terjadilah malapetaka.
        Kemacetan (congestion) membatasi availability.

Name List - Tereplikasi Penuh
Digunakan untuk mengatasi kekurangan name list tersentralisasi.
§  Masalah:
        WRITE:
    Untuk menjaga konsistensi, jika name list direplikasi, maka setiap perubahan harus terefleksi di semua copy.
    Bagaimana jika saat perubahan dicatat, ada sebagian replika yang tidak dapat dihubungi (link or node failures)?
        READ:
    Bagaimana jika informasi yang diperoleh ternyata sudah usang, atau ada beberapa replika yang tidak dapat diakses?

§  Solusi:
        Sebuah name server dipilih sebagai master, dan selalu merefleksikan secara akurat state of the world.
        Name servers lainnya bertindak sbg pemberi petunjuk (hint), yang belum tentu benar.
        Propagasi informasi antara master dan replika dilakukan saat ‘sepi’.

§  Diperlukan beberapa asumsi yaitu
        Data penamaan tidak sering berubah, sehingga ketidakkonsistenan relatif jarang terjadi. Tergantung dari aplikasi, cukup akurat untuk mail system tapi tidak untuk sistem berbasis obyek yang sangat dinamis.
        Jika dipakai data yang usang, maka akan terjadi error yang dapat diatasi.
Contoh: Buku telepon yang memuat no telp yang tidak terpakai lagi.
Error & penanganannya?
        Tidak ada masalah jika dipakai data usang.
Contoh: forward pada alamat e-mail yang lama.

§  Kelebihan:
        Tidak perlu suatu central name server, di mana seluruh station tergantung pada name server tsb.

        Masih relatif mudah memperoleh daftar obyek dalam suatu jaringan, di mana suatu name list berisi informasi yang dibutuhkan.
        Availability meningkat, shg lokasi obyek dapat ditemukan lebih cepat dari name list tersentralisasi.
§  Kekurangan:
        Menggunakan lebih banyak memori.
        Potensial timbul masalah ketidakkonsistenan.
        Pada beberapa jaringan, broadcast packet ke replika sangat meningkatkan overhead jaringan.


Name Server - Tereplikasi Sebagian
Name Server yang tereplikasi sebagian adalah sebagian name lists disimpan dalam cache setiap mesin. Hal ini memerlukan mekanisme petunjuk (hint), yang biasanya benar. Tidak ada master copy, sehingga dapat timbul masalah yaitu seberapa besar cache atau menekah nama yang harus dihapus dari cache untuk menjaga konsistensi.
Name Server - Tereplikasi Sebagian biasanya umum digunakan pada sistem berbasis obyek. UID juga merupakan nama obyek. Petunjuk lokasi disimpan dalam nama tersebut, untuk menghindari seringnya berkonsultasi dengan name server. Petunjuk dari Name Server - Tereplikasi Sebagian harus dapat diandalkan. Jika sebuah obyek berpindah, maka setiap reference harus diubah satu persatu.


Name Resolution
Yaitu diberikan nama obyek , temukan obyek tersebut. Simpan semua nama di setiap name server. Partisi basis data penamaan (naming database) dapat dilakukan berdasarkan:
§  Algoritma:
        Tergantung dari nilai sebuah fungsi hash.
        Tidak tergantung pada struktur dan lokasi obyek.
§  Sintaks:
        Contoh: telaga.cs.ui.ac.id.
§  Atribut.
        Proxy dapat menyimpan pointer migrasi suatu obyek.












No comments:

Post a Comment