Sebelum
kita membahas lebih dalam tentang Name Service ada baiknya neh kalo kita
membahas beberapa informasi yang menyangkut tentang bahasan kita ini.
Disimak
yah,,!!
Internet saat ini benar-benar telah
merubah cara pandang dan hidup manusia, dari hanya melakukan kirim surat,
membaca surat, mendownload dan upload file ke web, sampai dengan melakukan
transaksi perbankan yang saat ini hanya bisa dilakukan dengan “one click”. Belum
lagi dengan perkembangan koneksi Broadband Internet yang semakin mendukung
content – content web 2.0. kalau kita cermati saat ini banyak sekali
perkembangan dari teknologi Internet baik dari sisi infrastruktur sampai dengan
sisi content yang semakin beragam. Dunia
Pendidikan kita lewat Depdiknas dan Dikti menggelar JARDIKNAS, pemerintah lewat
Menkominfo merencanakan PALAPA RING, Militer dan kepolisan dengan project
e-police nya dan masih banyak lagi yang menghubungkan semua lewat jaringan
privatenya dan Internet.
Menurut informasi dari http://www.apjii.or.id/, Lalu lintas Internet di Indonesia hingga Mei 2010 mencapai
80
gigabit per second (Gbps), yang meliputi perhitungan trafik dari very small
aperture transponder (VSAT), leased line, Wireless, FO dan koneksi melalui
pertukaran Internet Indonesia (Indonesia Internet eXchange/IIX). Jadi kalau
kita liat dari data diatas bahwa memang geliat penggunaan Internet di indonesia
sangat tinggi.
Kalau kita bicara Internet pasti tidak akan terlepas dengan Domain. Mengapa ? karena untuk
mendapatkan informasi dari content web
yang dibuat kita harus mengetikan suatu pengalamatan penamaan di browser yang
harus kita ingat seperti misalnya penamaan yahoo.com, google.com, facebook.com dan
lain-lain yang penamaannya biasanya sama dengan content.
Nah..!!! dari penjelasan diatas mungkin sudah
telintas apa si Name Services??
Dijelasin, Name Service dalam sebuah system terdistribusi
merupakan layanan penamaan yang berfungsi untuk menyimpan naming context, yaitu kumpulan binding
nama dengan objek, tugas untuk me-resolve
nama.
Pengaksesan resource pada system terdistribusi yang memerlukan :
·
Nama resource
(untuk pemanggilan)
·
Alamat (lokasi resource tsb)
·
Rute (bagaimana mencapai lokasi tsb)
Name Service memiliki konsentrasi pada
aspek penamaan dan pemetaan antara nama dan alamat. Bukan pada masalah rute
yang dibahas di jaringan computer. Resource yang dipakai dalam Name Service
adalah
·
Komputer
·
Layanan
·
Remote Object
·
Berkas
·
Pemakai
Contoh penamaan pada aplikasi system terdistribusi
:
·
URL untuk mengakses suatu halaman WEB
·
Alamat e-mail untuk komunikasi antar pemakai
Name Resolution, Binding, Attributes
·
Name resolution:
-
Nama ditranslasikan ke data ttg resource/object
tsb.
·
Binding:
-
Asosiasi antara nama & obyek. –
Biasanya nama diikat (bound) ke attributes dari suatu obyek.
·
Address:
atribut kunci dari sebuah entitas dalam sistem terdistribusi
·
Attribute:
nilai suatu object property.
Pada saat kita akan membuat web untuk
memajang content kita di internet atau untuk penamaan email addressing kita
maka kita harus melakukan registrasi untuk mendapatkan domain tersebut. Pola di
pengurusan top level generik domain atau Gtld (Generic Top Level Domain)
seperti com/net/org/bizz/info/edu/ dan lain-lain sifatnya ”first in
first served” jadi kalau kita duluan memesan domain tersebut maka si
pemesan lain tidak dapat memesan domain tersebut sampai masa expirednya.
Table Penamaan yang umum digunakan
|
|
.com
|
Com ( Commercial ) : digunakan untuk bidang bisnis
|
.edu
|
Edu ( education ) : digunakan untuk bidang pendidikan /
perguruan tinggi tapi membutuhkan beberapa persyaratan administrasi
|
.net
|
Net ( Network ) : digunakan untuk perusahan yang bergerak
dibidang penyelenggara jasa koneksi internet (ISP = Internet Service
Provider)
|
.org
|
Org ( Organization ) : digunakan untuk badan sosial atau
organisasi nirlaba
|
.mil
|
Mil (military) : digunakan untuk organisasi kemiliteran
|
.gov
|
Gov ( government ) : digunakan untuk pemerintahan
|
.biz
|
Digunakan untuk bidang bisnis pada umumnya. Mungkin untuk
menggantikan .com yang sudah jenuh dan banyak digunakan di internet.
|
.info
|
tidak ada ketentuan. Bisa digunakan oleh siapa saja.
|
.name
|
digunakan untuk perorangan atau pribadi
|
.museum
|
digunakan untuk situs web museum
|
.coop
|
digunakan untuk bidang jasa koperasi
|
.tv
|
television, untuk stasiun televisi
|
Selain kita tau
secara umum untuk penamaan yang digunakan seperti table diatas, kita juga harus
tau tujuan penamaan.
Tujuan dari Penamaan
§
Identifikasi
Seorang pemakai menginginkan
obyek/layanan A, bukan obyek/layanan B.
§ Memungkinkan
terjadinya sharing
Lebih dari satu
pemakai dapat mengindentifikasikan resource dengan nama yang sesuai
(tidak harus nama yang sama).
§ Memungkinkan
location independence:
Perubahan
lokasi tidak menuntut perubahan nama, asalkan lokasi tidak menjadi bagian dari
nama resource tsb.
§ Memberikan
kemampuan keamanan (security)
Jika sebuah
nama dipilih secara acak dari himpunan besar interger, maka nama tsb
hanya bisa diketahui dari legitimate source, bukan dari menebak. Jadi
jika seseorang mengetahui nama obyek tsb, maka dia memang diberitahu, karena
sulit sekali menebak nama tsb.
Apakah yang Diharapkan dari Fasilitas Penamaan
w
Efisien,
karena fasilitas penamaan merupakan dasar pada sisdis & digunakan secara
terus menerus.
w
Terdistribusi.
Renungkan jika UIDs dibangkitkan oleh centralized generator.
–
Bottleneck.
–
Node
tempat generator tsb mengalami kegagalan.
w
Tampak
seperti global space, tidak tergantung konektifitas, topologi, dan
lokasi obyek.
w
Mendukung
pemetaan 1:many antara nama & obyek, untuk memungkinkan multicast.
w
Mendukung
dynamic relocation of objects, jika obyek/proses potensial untuk mobile
(berpindah-pindah). Jadi diperlukan dynamic binding antara nama &
alamat, juga antara alamat & rute.
w Memungkinkan local aliases, shg
pemakai dapat mengekspresikan interpretasi semantik mereka thdp suatu obyek.
Tentu saja diperlukan pemetaan antara aliases dan full names.
Name List.
Name Lists terdiri dari 2
komponen yaitu
§
Name agents:
Name agents
berada di client, bisa 1 name agent per client atau 1 name
agent digunakan oleh beberapa clients. Name agents menjadi perantara
antara client dan name server. Contoh: resolver pada Domain
Name Service (DNS).
§
Name servers.
Name agents
menggunakan basis data terdistribusi yang terdiri dari tuples . Contoh atribut: jika resource adalah printer,
maka atribut dapat menyatakan apakah obyek dapat melakukan pencetakan postcripts
atau tidak.
Fungsi Name Agents
Fungsi Name Agents Memastikan
bahwa lokasi name servers terlihat transparan bagi client programs.
(Menyembunyikan lokasi name server). Fungsi Name Agents
‘Berbicara’ dalam protokol komunikasi yang dimengerti name server. Name
Agents mengetahui bagaimana name space diatur, sehingga tahu ke manakah
suatu request harus dikirim untuk memperoleh informasi lokasi. Juga
untuk melakukan negosiasi kompabilitias atau availability sumber daya (resource),
berdasarkan atribut.
Name Servers
Name Servers menyimpan
pemetaan nama ke alamat untuk setiap obyek dalam sistem, I.e. melalui tuples . Hal penting yang harus dimiliki: Availability, Resilience
to failure, Konsistensi, Kecepatan menerima pengaruh perubahan name
lists, Kemudahan mengkompilasi list of objects (resources).
Beberapa bentuk Name List:
wTersentralisasi.
wTereplikasi penuh.
wTereplikasi sebagian
(menggunakan cache).
Name List - Tersentralisasi
Adalah Name list yang berada pada satu mesin.
§
Kelebihan:
–
Layanan cukup dilakukan dengan melihat name
lists.
–
Waktu yang dibutuhkan antara registrasi obyek
& saat obyek tsb dapat diakses, sangat singkat.
–
Mudah untuk memperoleh daftar obyek aktif.
§
Kekurangan:
–
Poor resilience: jika node crash, terjadilah
malapetaka.
–
Kemacetan (congestion) membatasi availability.
Name List - Tereplikasi Penuh
Digunakan untuk mengatasi
kekurangan name list tersentralisasi.
§
Masalah:
–
WRITE:
• Untuk
menjaga konsistensi, jika name list direplikasi, maka setiap perubahan
harus terefleksi di semua copy.
• Bagaimana
jika saat perubahan dicatat, ada sebagian replika yang tidak dapat dihubungi (link
or node failures)?
–
READ:
• Bagaimana
jika informasi yang diperoleh ternyata sudah usang, atau ada beberapa replika
yang tidak dapat diakses?
§
Solusi:
–
Sebuah name server dipilih sebagai master,
dan selalu merefleksikan secara akurat state of the world.
–
Name servers lainnya bertindak sbg
pemberi petunjuk (hint), yang belum tentu benar.
–
Propagasi informasi antara master dan replika
dilakukan saat ‘sepi’.
§
Diperlukan
beberapa asumsi yaitu
–
Data penamaan tidak sering berubah, sehingga ketidakkonsistenan
relatif jarang terjadi. Tergantung dari aplikasi, cukup akurat untuk mail
system tapi tidak untuk sistem berbasis obyek yang sangat dinamis.
–
Jika dipakai data yang usang, maka akan terjadi error
yang dapat diatasi.
Contoh: Buku
telepon yang memuat no telp yang tidak terpakai lagi.
Error
& penanganannya?
–
Tidak ada masalah jika dipakai data usang.
Contoh: forward
pada alamat e-mail yang lama.
§
Kelebihan:
–
Tidak perlu suatu central name server, di
mana seluruh station tergantung pada name server tsb.
–
Masih relatif mudah memperoleh daftar obyek
dalam suatu jaringan, di mana suatu name list berisi informasi yang
dibutuhkan.
–
Availability meningkat, shg lokasi
obyek dapat ditemukan lebih cepat dari name list tersentralisasi.
§
Kekurangan:
–
Menggunakan lebih banyak memori.
–
Potensial timbul masalah ketidakkonsistenan.
–
Pada beberapa jaringan, broadcast packet ke
replika sangat meningkatkan overhead jaringan.
Name Server - Tereplikasi Sebagian
Name Server yang tereplikasi sebagian adalah sebagian name lists
disimpan dalam cache setiap mesin. Hal ini memerlukan mekanisme petunjuk
(hint), yang biasanya benar. Tidak ada master copy, sehingga
dapat timbul masalah yaitu seberapa besar cache atau menekah nama yang harus
dihapus dari cache untuk menjaga konsistensi.
Name Server -
Tereplikasi Sebagian biasanya umum digunakan pada sistem berbasis obyek. UID
juga merupakan nama obyek. Petunjuk lokasi disimpan dalam nama tersebut, untuk
menghindari seringnya berkonsultasi dengan name server. Petunjuk dari Name
Server - Tereplikasi Sebagian harus dapat diandalkan. Jika sebuah obyek
berpindah, maka setiap reference harus diubah satu persatu.
Name Resolution
Yaitu diberikan nama obyek ,
temukan obyek tersebut. Simpan semua nama di setiap name server. Partisi
basis data penamaan (naming database) dapat dilakukan berdasarkan:
§
Algoritma:
–
Tergantung dari nilai sebuah fungsi hash.
–
Tidak tergantung pada struktur dan lokasi obyek.
§
Sintaks:
–
Contoh: telaga.cs.ui.ac.id.
§
Atribut.
–
Proxy dapat menyimpan pointer migrasi
suatu obyek.
Sources :
No comments:
Post a Comment