KOMPUTASI MODERN
Apa yang dimaksud Komputasi Modern?
Komputasi
disini dapat diartikan sebagai suatu cara yang dapat menemukan suatu cara
pemecahan masalah dari data yang diinput dengan menggunakan suatu algoritma.
Komputasi itu sendiri merupakan suatu subbidang dari suatu ilmu komputer dan
matematika. Jadi secara umum komputasi adalah suatu bidang ilmu yang mempunyai
perhatian pada penyusunan model matematika teknik penyelesaian numerik serta
penggunaan komputer untuk melakukan suatu analisis dan dapat memecahkan
masalah-masalah dari suatu ilmu (sains). Disini dapat disimpulkan komputasi
menggunakan komputer bisa disebut dengan komputasi modern.
Penjelasan singkat tentang sejarah komputasi modern!
Awal
perkembangan komputer pertama kali yang menggagasi oleh ilmuan terbesar yaitu
John Von Neumann. Beliau yang memberikan gagasan mengenai sistem yang dapat
menerima instruksi-instruksi dan dapat disimpan di dalam sebuah memory. Dari
gagasan ini yang menjadi dasar dari suatu arsitektur komputer modern. Beliau
juga meningkatkan karya-karya yang dimilikinya di dalam bidang matematika,
teori kuantum, game theory, fisika nuklir, dan ilmu komputer dan juga sangat
berpengaruh dalam melakukan pembuatan bom atom. Karena dipicu oleh
ketertarikannya pada hidrodinamika dan kesulitannya melakukan penyelesaian
persamaan dari suatu defernsial parsial nonlinier, maka beliau beralih pada
bidang komputasi yang dimana beliau sebagai seorang konsultan pada pengembangan
ENIAC yang disini beliau merancang konsep arsitektur komputer. Dari Arsitektur
Von Neumann adalah suatu komputer dengan program yang dapat disimpan (program
dan data disimpan pada memori) dengan pengendali pusat, I/O, dan memori. Dimana
dalam suatu komputasi modern terdapat beberapa perhitungan dan pencarian solusi
dari masalah yang ada, yang dapat menjadi perhitungan dari komputasi modern
tersebut yaitu :
- akurasi : yang berhubungan dengan bit dan floating point
- kecepatan : dalam satuan hertz (processor tunggal, pipeline, parallel processing)
- problem volume besar : down sizing, parallel
- modelling : NN, GA
-
kompleksitas : menggunakan teori big O
Macam - Macam Komputasi Modern!
Komputasi modern terbagi tiga
macam, yaitu komputasi mobile (bergerak), komputasi grid, dan komputasi cloud
(awan). Penjelasan lebih lanjut dari jenis-jenis komputasi modern sebagai berikut
:
1. Mobile computing
Mobile computing atau komputasi bergerak memiliki
beberapa penjelasan, salah satunya komputasi bergerak merupakan kemajuan
teknologi komputer sehingga dapat berkomunikasi menggunakan jaringan tanpa
menggunakan kabel dan mudah dibawa atau berpindah tempat, tetapi berbeda dengan
komputasi nirkabel. Contoh dari perangkat komputasi bergerak seperti GPS, juga
tipe dari komputasi bergerak seperti smart phone, dan lain sebagainya.
2. Grid computing
Komputasi grid menggunakan komputer yang terpisah
oleh geografis, didistibusikan dan terhubung oleh jaringan untuk menyelasaikan
masalah komputasi skala besar. Ada beberapa daftar yang dapat dugunakan untuk
mengenali sistem komputasi grid, adalah :
- Sistem untuk koordinat sumber daya komputasi tidak dibawah kendali pusat.
- Sistem menggunakan standard dan protocol yang terbuka.
- Sistem mencoba mencapai kualitas pelayanan yang canggih, yang lebih baik diatas kualitas komponen individu pelayanan komputasi grid.
3. Cloud computing
Komputasi cloud merupakan gaya komputasi yang
terukur dinamis dan sumber daya virtual yang sering menyediakan layanan melalui
internet. Komputasi cloud menggambarkan pelengkap baru, konsumsi dan layanan IT
berbasis model dalam internet, dan biasanya melibatkan ketentuan dari
keterukuran dinamis dan sumber daya virtual yang sering menyediakan layanan
melalui internet.
Adapun perbedaan antara komputasi mobile,
komputasi grid dan komputasi cloud, dapat dilihat penjelasannya dibawah ini :
- Komputasi mobile menggunakan teknologi komputer yang bekerja seperti handphone, sedangkan komputasi grid dan cloud menggunakan komputer.
- Biaya untuk tenaga komputasi mobile lebih mahal dibandingkan dengan komputasi grid dan cloud.
- Komputasi mobile tidak membutuhkan tempat dan mudah dibawa kemana-mana, sedangkan grid dan cloud membutuhkan tempat yang khusus.
- Untuk komputasi mobile proses tergantung si pengguna, komputasi grid proses tergantung pengguna mendapatkan server atau tidak, dan komputasi cloud prosesnya membutuhkan jaringan internet sebagai penghubungnya.
PARALEL PROCESSING
Apakah Komputasi Itu?
Komputasi
adalah suatu algoritma yang dapat digunakan untuk menemukan suatu cara untuk
mendapatkan atau memecahkan masalah dari suatu data yang telah diinput. Suatu
komputasi merupakan suatu bagian dari ilmu matematika dan ilmu komputer.
Apakah yang dimaksud dengan Paralel Processing?
Pemrosesan
paralel (parallel processing) adalah suatu penggunaan lebih dari satu CPU untuk
menjalankan suatu program secara simultan. Sedangkan komputasi paralel adalah
suatu teknik melakukan suatu hal secara bersamaan dengan memanfaatkan beberapa
komputer secara bersamaan. Untuk pemrogramanan paralel adalah suatu teknik
pemrograman komputer yang memungkinkan eksekusi suatu perintah atau operasi
secara bersamaan baik dalam komputer dengan satu (prosesor tunggal) ataupun
banyak (prosesor ganda dengan mesin paralel) CPU. Tujuan utama dari pemrograman
paralel adalah untuk meningkatkan performa suatu komputasi. Dalam melakukan
suatu hal secara bersamaan maka akan semakin banyak pekerjaan yang dapat
terselesaikan. Pada komputasi paralel membutuhkan :
- Algoritma
- Bahasa pemrograman
-
Compiler
Paralel
processing komputasi adalah suatu proses atau pekerjaan komputasi di komputer
dengan memakai suatu bahasa pemrograman yang dijalankan secara paralel pada saat
bersamaan. Secara umumnya komputasi paralel diperlukan untuk meningkatkan
kecepatan komputasi bila dibandingkan dengan pemakaian komputasi pada komputer
tunggal. Untuk proses pembagian pada proses komputasi tersebut dilakukan oleh
suatu software yang betugas untuk mengatur komputasi dalam hal makalah ini akan
digunakan Message Parsing Interface (MPI).
MPI adalah
sebuah standard pemrograman yang memungkinkan pemrogram membuat suatu aplikasi
yang dapat dijalankan secara paralel. Proses yang akan dijalankan oleh suatu
aplikasi dapat dibagi untuk dikirim ke masing-masing compute node yang
selanjutnya compute node tersebut mengolah dan mengembalikan hasilnya ke
komputer head node. Untuk merancang aplikasi paralel tentu membutuhkan banyak
pertimbangan - pertimbangan diantaranya adalah latensi dari jaringan dan lama
sebuah tugas dieksekusi oleh prosesor.
Apa Hubungan Antara Komputasi Modern dengan Paralel Processing!?
Komputasi adalah
suatu algoritma yang dapat digunakan untuk menemukan suatu cara untuk
mendapatkan atau memecahkan masalah dari suatu data yang telah diinput. Suatu
komputasi merupakan suatu bagian dari ilmu matematika dan ilmu komputer.
Sedangkan pemrosesan paralel (parallel processing) adalah suatu penggunaan
lebih dari satu CPU untuk menjalankan suatu program secara simultan. Jadi,
hubungan antara keduanya adalah suatu hubungan atau suatu pilihan yang cukup
baik untuk melakukan suatu pengolahan data yang memilik kapasitas yang cukup
besar dan banyak.
BIOINFORMATIKA
Apa sebenarnya BIOINFORMATIKA??
Bioinformatika adalah
ilmu pengetahuan yang memadukan ilmu komputasi, biologi dan teknologi informasi
dalam rangka mengatur dan menganalisa sejumlah besar informasi yang dihasilkan
oleh para biolog yang ada di seluruh dunia. Dengan kata lain Bioinformatika
adalah ilmu yang mempelajari mengenai teknik komputasional untuk mengelola dan
menganalisis informasi biologis. Bidang ini mencakup penerapan metode-metode
matematika, statistika, dan informatika untuk memecahkan masalah-masalah
biologis, terutama dengan menggunakan sekuens DNA dan asam amino serta
informasi yang berkaitan dengannya. Contoh topik utama bidang ini meliputi
basis data untuk mengelola informasi biologis, penyejajaran sekuens (sequence
alignment), prediksi struktur untuk meramalkan bentuk struktur protein maupun
struktur sekunder RNA, analisis filogenetik, dan analisis ekspresi gen.
Bioinformatics
mulai dikemukakan pada pertengahan era 1980-an untuk mengacu pada penerapan
komputer dalam biologi. Namun demikian, penerapan bidang-bidang dalam
bioinformatika (seperti pembuatan basis data dan pengembangan algoritma untuk
analisis sekuens biologis) sudah dilakukan sejak tahun 1960-an. Kemajuan teknik
biologi molekular dalam mengungkap sekuens biologis dari protein (sejak awal
1950-an) dan asam nukleat (sejak 1960-an) mengawali perkembangan basis data dan
teknik analisis sekuens biologis. Basis data sekuens protein mulai dikembangkan
pada tahun 1960-an di Amerika Serikat, sementara basis data sekuens DNA
dikembangkan pada akhir 1970-an di Amerika Serikat dan Jerman (pada European
Molecular Biology Laboratory, Laboratorium Biologi Molekular Eropa). Penemuan
teknik sekuensing DNA yang lebih cepat pada pertengahan 1970-an menjadi
landasan terjadinya ledakan jumlah sekuens DNA yang berhasil diungkapkan pada
1980-an dan 1990-an, menjadi salah satu pembuka jalan bagi proyek-proyek
pengungkapan genom, meningkatkan kebutuhan akan pengelolaan dan analisis
sekuens, dan pada akhirnya menyebabkan lahirnya bioinformatika.
Perkembangan
Internet juga mendukung berkembangnya bioinformatika. Basis data bioinformatika
yang terhubung melalui Internet memudahkan ilmuwan mengumpulkan hasil
sekuensing ke dalam basis data tersebut maupun memperoleh sekuens biologis
sebagai bahan analisis. Selain itu, penyebaran program-program aplikasi
bioinformatika melalui Internet memudahkan ilmuwan mengakses program-program
tersebut dan kemudian memudahkan pengembangannya.
Bidang - Bidang yang Terkait dalam BIOINFORMATIKA!
BIOINFORMATIKA secara khusus terbagi menjadi 2 :
Bioinformatika
"klasik"
Sebagian
besar ahli Biologi mengistilahkan ‘mereka sedang melakukan Bioinformatika’
ketika mereka sedang menggunakan komputer untuk menyimpan, melihat atau
mengambil data, menganalisa atau memprediksi komposisi atau struktur dari
biomolekul. Ketika kemampuan komputer menjadi semakin tinggi maka proses yang
dilakukan dalam Bioinformatika dapat ditambah dengan melakukan simulasi. Yang
termasuk biomolekul diantaranya adalah materi genetik dari manusia, asam
nukleat dan produk dari gen manusia, yaitu protein.
Bioinformatika
"baru"
Salah satu
pencapaian besar dalam metode Bioinformatika adalah selesainya proyek pemetaan
genom manusia (Human Genome Project). Selesainya proyek raksasa tersebut
menyebabkan bentuk dan prioritas dari riset dan penerapan Bioinformatika
berubah. Secara umum dapat dikatakan bahwa proyek tersebut membawa perubahan
besar pada sistem hidup kita, sehingga sering disebutkan oleh ahli biologi
bahwa kita saat ini berada di masa pascagenom. Setelah memiliki beberapa genom
yang utuh maka kita dapat mencari perbedaan dan persamaan di antara gen-gen
dari spesies yang berbeda. Dari studi perbandingan antara gen-gen tersebut
dapat ditarik kesimpulan tertentu mengenai spesies-spesies dan secara umum
mengenai evolusi. Jenis cabang ilmu ini sering disebut sebagai perbandingan genom
( comparative genomics ).
Sekarang ada
teknologi yang didisain untuk mengukur jumlah relatif dari kopi/cetakan sebuah
pesan genetik (level dari ekspresi genetik) pada beberapa tingkatan yang
berbeda pada perkembangan atau penyakit atau pada jaringan yang berbeda.
Teknologi tersebut, contohnya seperti DNA microarrays akan semakin penting.
Akibat yang lain, secara langsung, adalah cara dalam skala besar untuk
mengidentifikasi fungsi-fungsi dan keterkaitan dari gen (contohnya metode yeast
twohybrid) akan semakin tumbuh secara signifikan dan bersamanya akan mengikuti
Bioinformatika yang berkaitan langsung dengan kerja fungsi genom (functional
genomics ). Akan ada perubahan besar dalam penekanan dari gen itu sendiri ke
hasil-hasil dari gen. Yang pada akhirnya akan menuntun ke: usaha untuk
mengkatalogkan semua aktivitas dan karakteristik interaksi antara semua
hasil-hasil dari gen (pada manusia) yang disebut proteomics; usaha untuk
mengkristalisasi dan memprediksikan struktur-struktur dari semua protein (pada
manusia) yang disebut structural genomics.
Dilihat dari penjelasan diatas, BIOINFORMATIKA mempunyai beberapa cabang yang mewakili setiap bidangnya, diantaranya :
Biophysics
Biologi molekul
sendiri merupakan pengembangan yang lahir dari biophysics. Biophysics adalah
sebuah bidang interdisipliner yang mengaplikasikan teknik-teknik dari ilmu
Fisika untuk memahami struktur dan fungsi biologi (British Biophysical
Society). Sesuai dengan definisi di atas, bidang ini merupakan suatu bidang
yang luas. Namun secara langsung disiplin ilmu ini terkait dengan
Bioinformatika karena penggunaan teknik-teknik dari ilmu Fisika untuk memahami
struktur membutuhkan penggunaan TI.
Computational
Biology
Computational
biology merupakan bagian dari Bioinformatika (dalam arti yang paling luas) yang
paling dekat dengan bidang Biologi umum klasik. Fokus dari computational
biology adalah gerak evolusi, populasi, dan biologi teoritis daripada biomedis
dalam molekul dan sel. Tak dapat dielakkan bahwa Biologi Molekul cukup penting
dalam computational biology, namun itu bukanlah inti dari disiplin ilmu ini.
Pada penerapan computational biology, model-model statistika untuk fenomena
biologi lebih disukai dipakai dibandingkan dengan model sebenarnya. Dalam
beberapa hal cara tersebut cukup baik mengingat pada kasus tertentu eksperimen
langsung pada fenomena biologi cukup sulit. Tidak semua dari computational
biology merupakan Bioinformatika, seperti contohnya Model Matematika bukan
merupakan Bioinformatika, bahkan meskipun dikaitkan dengan masalah biologi.
Medical
Informatics
Menurut
Aamir Zakaria [ZAKARIA2004] Pengertian dari medical informatics adalah
"sebuah disiplin ilmu yang baru yang didefinisikan sebagai pembelajaran, penemuan,
dan implementasi dari struktur dan algoritma untuk meningkatkan komunikasi,
pengertian dan manajemen informasi medis." Medical informatics lebih
memperhatikan struktur dan algoritma untuk pengolahan data medis, dibandingkan
dengan data itu sendiri. Disiplin ilmu ini, untuk alasan praktis, kemungkinan
besar berkaitan dengan data-data yang didapatkan pada level biologi yang lebih
"rumit" yaitu informasi dari sistem-sistem superselular, tepat pada
level populasi—di mana sebagian besar dari Bioinformatika lebih
memperhatikaninformasi dari sistem dan struktur biomolekul dan selular.
Cheminformatics
Cheminformatics adalah kombinasi dari sintesis kimia, penyaringan biologis, dan pendekatan data-mining yang digunakan untuk penemuan dan pengembangan obat (Cambridge Healthech Institute's Sixth Annual Cheminformatics conference). Pengertian disiplin ilmu yang disebutkan di atas lebih merupakan identifikasi dari salah satu aktivitas yang paling populer dibandingkan dengan berbagai bidang studi yang mungkin ada di bawah bidang ini. Salah satu contoh penemuan obat yang paling sukses sepanjang sejarah adalah penisilin, dapat menggambarkan cara untuk menemukan dan mengembangkan obat-obatan hingga sekarang meskipun terlihat aneh. Cara untuk menemukan dan mengembangkan obat adalah hasil dari kesempatan, observasi, dan banyak proses kimia yang intensif dan lambat. Sampai beberapa waktu yang lalu, disain obat dianggap harus selalu menggunakan kerja yang intensif, proses uji dan gagal (trial-error process). Kemungkinan penggunaan TI untuk merencanakan secara cerdas dan dengan mengotomatiskan proses-proses yang terkait dengan sintesis kimiawi dari komponenkomponen pengobatan merupakan suatu prospek yang sangat menarik bagi ahli kimia dan ahli biokimia. Penghargaan untuk menghasilkan obat yang dapat dipasarkan secara lebih cepat sangatlah besar, sehingga target inilah yang merupakan inti dari cheminformatics. Ruang lingkup akademis dari cheminformatics ini sangat luas. Contoh bidang minatnya antara lain: Synthesis Planning, Reaction and Structure Retrieval, 3-D Structure Retrieval, Modelling, Computational Chemistry, Visualisation Tools and Utilities.
Cheminformatics adalah kombinasi dari sintesis kimia, penyaringan biologis, dan pendekatan data-mining yang digunakan untuk penemuan dan pengembangan obat (Cambridge Healthech Institute's Sixth Annual Cheminformatics conference). Pengertian disiplin ilmu yang disebutkan di atas lebih merupakan identifikasi dari salah satu aktivitas yang paling populer dibandingkan dengan berbagai bidang studi yang mungkin ada di bawah bidang ini. Salah satu contoh penemuan obat yang paling sukses sepanjang sejarah adalah penisilin, dapat menggambarkan cara untuk menemukan dan mengembangkan obat-obatan hingga sekarang meskipun terlihat aneh. Cara untuk menemukan dan mengembangkan obat adalah hasil dari kesempatan, observasi, dan banyak proses kimia yang intensif dan lambat. Sampai beberapa waktu yang lalu, disain obat dianggap harus selalu menggunakan kerja yang intensif, proses uji dan gagal (trial-error process). Kemungkinan penggunaan TI untuk merencanakan secara cerdas dan dengan mengotomatiskan proses-proses yang terkait dengan sintesis kimiawi dari komponenkomponen pengobatan merupakan suatu prospek yang sangat menarik bagi ahli kimia dan ahli biokimia. Penghargaan untuk menghasilkan obat yang dapat dipasarkan secara lebih cepat sangatlah besar, sehingga target inilah yang merupakan inti dari cheminformatics. Ruang lingkup akademis dari cheminformatics ini sangat luas. Contoh bidang minatnya antara lain: Synthesis Planning, Reaction and Structure Retrieval, 3-D Structure Retrieval, Modelling, Computational Chemistry, Visualisation Tools and Utilities.
Genomics
Genomics adalah bidang ilmu yang ada sebelum selesainya sekuen genom, kecuali dalam bentuk yang paling kasar. Genomics adalah setiap usaha untuk menganalisa atau membandingkan seluruh komplemen genetik dari satu spesies atau lebih. Secara logis tentu saja mungkin untuk membandingkan genom-genom dengan membandingkan kurang lebih suatu himpunan bagian dari gen di dalam genom yang representatif.
Genomics adalah bidang ilmu yang ada sebelum selesainya sekuen genom, kecuali dalam bentuk yang paling kasar. Genomics adalah setiap usaha untuk menganalisa atau membandingkan seluruh komplemen genetik dari satu spesies atau lebih. Secara logis tentu saja mungkin untuk membandingkan genom-genom dengan membandingkan kurang lebih suatu himpunan bagian dari gen di dalam genom yang representatif.
Mathematical
Biology
Mathematical
biology lebih mudah dibedakan dengan Bioinformatika daripada computational
biology dengan Bioinformatika. Mathematical biology juga menangani
masalah-masalah biologi, namun metode yang digunakan untuk menangani masalah
tersebut tidak perlu secara numerik dan tidak perlu diimplementasikan dalam software maupun hardware. Bahkan metode yang dipakai tidak perlu "menyelesaikan" masalah apapun; dalam mathematical biology bisa dianggap beralasan untuk mempublikasikan sebuah hasil yang hanya menyatakan bahwa suatu masalah biologi berada pada kelas umum tertentu. Menurut Alex Kasman [KASMAN2004] Secara umum mathematical biology melingkupi semua ketertarikan teoritis yang tidak perlu merupakan sesuatu yang beralgoritma, dan tidak perlu dalam bentuk molekul, dan tidak perlu berguna dalam menganalisis data yang terkumpul.
masalah-masalah biologi, namun metode yang digunakan untuk menangani masalah
tersebut tidak perlu secara numerik dan tidak perlu diimplementasikan dalam software maupun hardware. Bahkan metode yang dipakai tidak perlu "menyelesaikan" masalah apapun; dalam mathematical biology bisa dianggap beralasan untuk mempublikasikan sebuah hasil yang hanya menyatakan bahwa suatu masalah biologi berada pada kelas umum tertentu. Menurut Alex Kasman [KASMAN2004] Secara umum mathematical biology melingkupi semua ketertarikan teoritis yang tidak perlu merupakan sesuatu yang beralgoritma, dan tidak perlu dalam bentuk molekul, dan tidak perlu berguna dalam menganalisis data yang terkumpul.
Proteomics
Istilah proteomics pertama kali digunakan untuk menggambarkan himpunan dari protein-protein yang tersusun (encoded) oleh genom. Ilmu yang mempelajari proteome, yang disebut proteomics, pada saat ini tidak hanya memperhatikan semua protein di dalam sel yang diberikan, tetapi juga himpunan dari semua bentuk isoform dan modifikasi dari semua protein, interaksi diantaranya, deskripsi struktural dari proteinprotein dan kompleks-kompleks orde tingkat tinggi dari protein, dan mengenai masalah tersebut hampir semua pasca genom. Michael J. Dunn [DUNN2004], Pemimpin Redaksi dari Proteomicsmendefiniskan kata "proteome" sebagai: "The PROTEin complement of the genOME". Dan mendefinisikan proteomics berkaitan dengan: "studi kuantitatif dan kualitatif dari ekspresi gen di level dari protein-protein fungsional itu sendiri". Yaitu: "sebuah antarmuka antara biokimia protein dengan biologi molekul". Mengkarakterisasi sebanyak puluhan ribu protein-protein yang dinyatakan dalam sebuah tipe sel yang diberikan pada waktu tertentu apakah untuk mengukur berat molekul atau nilai-nilai isoelektrik protein-protein tersebut melibatkan tempat penyimpanan dan perbandingan dari data yang memiliki jumlah yang sangat besar, takterhindarkan lagi akan memerlukan Bioinformatika.
Istilah proteomics pertama kali digunakan untuk menggambarkan himpunan dari protein-protein yang tersusun (encoded) oleh genom. Ilmu yang mempelajari proteome, yang disebut proteomics, pada saat ini tidak hanya memperhatikan semua protein di dalam sel yang diberikan, tetapi juga himpunan dari semua bentuk isoform dan modifikasi dari semua protein, interaksi diantaranya, deskripsi struktural dari proteinprotein dan kompleks-kompleks orde tingkat tinggi dari protein, dan mengenai masalah tersebut hampir semua pasca genom. Michael J. Dunn [DUNN2004], Pemimpin Redaksi dari Proteomicsmendefiniskan kata "proteome" sebagai: "The PROTEin complement of the genOME". Dan mendefinisikan proteomics berkaitan dengan: "studi kuantitatif dan kualitatif dari ekspresi gen di level dari protein-protein fungsional itu sendiri". Yaitu: "sebuah antarmuka antara biokimia protein dengan biologi molekul". Mengkarakterisasi sebanyak puluhan ribu protein-protein yang dinyatakan dalam sebuah tipe sel yang diberikan pada waktu tertentu apakah untuk mengukur berat molekul atau nilai-nilai isoelektrik protein-protein tersebut melibatkan tempat penyimpanan dan perbandingan dari data yang memiliki jumlah yang sangat besar, takterhindarkan lagi akan memerlukan Bioinformatika.
Pharmacogenomics
Pharmacogenomics adalah aplikasi dari pendekatan genomik dan teknologi pada identifikasi dari target-target obat. Contohnya meliputi menjaring semua genom untuk penerima yang potensial dengan menggunakan cara Bioinformatika, atau dengan menyelidiki bentuk pola dari ekspresi gen di dalam baik patogen maupun induk selama terjadinya infeksi, atau maupun dengan memeriksa karakteristik pola-pola ekspresi yang ditemukan dalam tumor atau contoh dari pasien untuk kepentingan diagnosa (kemungkinan untuk mengejar target potensial terapi kanker).
Pharmacogenomics adalah aplikasi dari pendekatan genomik dan teknologi pada identifikasi dari target-target obat. Contohnya meliputi menjaring semua genom untuk penerima yang potensial dengan menggunakan cara Bioinformatika, atau dengan menyelidiki bentuk pola dari ekspresi gen di dalam baik patogen maupun induk selama terjadinya infeksi, atau maupun dengan memeriksa karakteristik pola-pola ekspresi yang ditemukan dalam tumor atau contoh dari pasien untuk kepentingan diagnosa (kemungkinan untuk mengejar target potensial terapi kanker).
Istilah pharmacogenomics digunakan lebih untuk urusan
yang lebih "trivial" tetapi dapat diargumentasikan lebih berguna--
dari aplikasi pendekatan Bioinformatika pada pengkatalogan dan pemrosesan
informasi yang berkaitan dengan ilmu Farmasi dan Genetika, untuk contohnya
adalah pengumpulan informasi pasien dalam database.
Pharmacogenetics
Tiap individu mempunyai respon yang berbeda-beda terhadap berbagai pengaruh obat; sebagian ada yang positif, sebagian ada yang sedikit perubahan yang tampak pada kondisi mereka dan ada juga yang mendapatkan efek samping atau reaksi alergi.
Sebagian dari reaksi-reaksi ini diketahui mempunyai
dasar genetik. Pharmacogenetics adalah bagian dari pharmacogenomics yang
menggunakan metode Genomik / Bioinformatika untuk mengidentifikasi
hubungan-hubungan genomik, contohnya SNP (Single Nucleotide Polymorphisms),
karakteristik dari profil respons pasien tertentu dan menggunakan
informasi-informasi tersebut untuk memberitahu administrasi dan pengembangan
terapi pengobatan. Secara menakjubkan pendekatan tersebut telah digunakan untuk
"menghidupkan kembali" obat-obatan yang sebelumnya dianggap tidak
efektif, namun ternyata diketahui manjur pada sekelompok pasien tertentu.
Disiplin ilmu ini juga dapat digunakan untuk mengoptimalkan dosis kemoterapi
pada pasien-pasien tertentu. Gambaran dari sebagian bidang-bidang yang terkait
dengan Bioinformatika di atas memperlihatkan bahwa Bioinformatika mempunyai
ruang lingkup yang sangat luas dan mempunyai peran yang sangat besar dalam
bidangnya. Bahkan pada bidang pelayanan kesehatan Bioinformatika menimbulkan
disiplin ilmu baru yang menyebabkan peningkatan pelayanan kesehatan.Tiap individu mempunyai respon yang berbeda-beda terhadap berbagai pengaruh obat; sebagian ada yang positif, sebagian ada yang sedikit perubahan yang tampak pada kondisi mereka dan ada juga yang mendapatkan efek samping atau reaksi alergi.
Implementasi BIOINFORMATIKA
Bioinformatika
dalam bidang klinis sering disebut sebagai informatika klinis (clinical
informatics). Aplikasi dari informatika klinis ini berbentuk manajemen
data-data klinis dari pasien melalui Electrical Medical Record (EMR) yang
dikembangkan oleh Clement J. McDonald dari Indiana University School of Medicine
pada tahun 1972. McDonald pertama kali mengaplikasikan EMR pada 33 orang pasien
penyakit gula (diabetes). Sekarang EMR ini telah diaplikasikan pada berbagai
penyakit. Data yang disimpan meliputi data analisa diagnosa laboratorium, hasil
konsultasi dan saran, fotorontgen, ukuran detak jantung, dan lain lain. Dengan
data ini dokter akan bisa menentukan obat yang sesuai dengan kondisi pasien
tertentu dan lebih jauh lagi, dengan dibacanya genom manusia, akan memungkinkan
untuk mengetahui penyakit genetik seseorang, sehingga penanganan terhadap
pasien menjadi lebih akurat.
Bioinformatika
untuk Identifikasi Agent Penyakit Baru
Bioinformatika
juga menyediakan tool yang sangat penting untuk identifikasi agent penyakit
yang belum dikenal penyebabnya. Banyak sekali penyakit baru yang muncul dalam
dekade ini, dan diantaranya yang masih hangat adalah SARS (Severe Acute
Respiratory Syndrome). Pada awalnya, penyakit ini diperkirakan disebabkan oleh
virus influenza karena gejalanya mirip dengan gejala pengidap influenza. Akan
tetapi ternyata dugaan ini salah karena virus influenza tidak terisolasi dari
pasien. Perkirakan lain penyakit ini disebabkan oleh bakteri Candida karena
bakteri ini terisolasi dari beberapa pasien. Tapi perkiraan ini juga salah.
Akhirnya ditemukan bahwa dari sebagian besar pasien SARS terisolasi virus
Corona jika dilihat dari morfologinya. Sekuen genom virus ini kemudian dibaca
dan dari hasil analisa dikonfirmasikan bahwa penyebab SARS adalah virus Corona
yang telah berubah (mutasi) dari virus Corona yang ada selama ini. Dalam
rentetan proses ini, Bioinformatika memegang peranan penting. Pertama pada
proses pembacaan genom virus Corona. Karena di database seperti GenBank, EMBL
(European Molecular Biology Laboratory), dan DDBJ (DNA Data Bank of Japan)
sudah tersedia data sekuen beberapa virus Corona, yang bisa digunakan untuk
mendisain primer yang digunakan untuk amplifikasi DNA virus SARS ini. Software
untuk mendisain primer juga tersedia, baik yang gratis maupun yang komersial.
Untuk yang komersial ada Primer Disainer yang dikembangkan oleh Scientific
& Education Software, dan software-software untuk analisa DNA lainnya
seperti Sequencher (GeneCodes Corp.), SeqMan II (DNA STAR Inc.), Genetyx
(GENETYX Corp.), DNASIS (HITACHI Software), dan lain lain. Kedua pada proses
mencari kemiripan sekuen (homology alignment) virus yang didapatkan dengan
virus lainnya. Dari hasil analisa virus SARS diketahui bahwa genom virus Corona
penyebab SARS berbeda dengan virus Corona lainnya. Perbedaan ini diketahui
dengan menggunakan homology alignment dari sekuen virus SARS. Selanjutnya,
Bioinformatika juga berfungsi untuk analisa posisi sejauh mana suatu virus
berbeda dengan virus lainnya.
Bioinformatika
untuk Diagnosa Penyakit Baru
Untuk
menangani penyakit baru diperlukan diagnosa yang akurat sehingga dapat
dibedakan dengan penyakit lain. Diagnosa yang akurat ini sangat diperlukan
untuk pemberian obat dan perawatan yang tepat bagi pasien. Ada beberapa cara
untuk mendiagnosa suatu penyakit, antara lain: isolasi agent penyebab penyakit
tersebut dan analisa morfologinya, deteksi antibodi yang dihasilkan dari
infeksi dengan teknik enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA), dan deteksi
gen dari agent pembawa penyakit tersebut dengan Polymerase Chain Reaction
(PCR). Teknik yang banyak dan lazim dipakai saat ini adalah teknik PCR. Teknik
ini sederhana, praktis dan cepat. Yang penting dalam teknik PCR adalah disain
primer untuk amplifikasi DNA, yang memerlukan data sekuen dari genom agent yang
bersangkutan dan software seperti yang telah diuraikan di atas. Disinilah
Bioinformatika memainkan peranannya. Untuk agent yang mempunyai genom RNA,
harus dilakukan reverse transcription (proses sintesa DNA dari RNA) terlebih
dahulu dengan menggunakan enzim reverse transcriptase. Setelah DNA diperoleh
baru dilakukan PCR. Reverse transcription dan PCR ini bisa dilakukan sekaligus
dan biasanya dinamakan RT-PCR. Teknik PCR ini bersifat kualitatif, oleh sebab
itu sejak beberapa tahun yang lalu dikembangkan teknik lain, yaitu Real Time
PCR yang bersifat kuantitatif. Dari hasil Real Time PCR ini bisa ditentukan
kuantitas suatu agent di dalam tubuh seseorang, sehingga bisa dievaluasi
tingkat emergensinya. Pada Real Time PCR ini selain primer diperlukan probe
yang harus didisain sesuai dengan sekuen agent yang bersangkutan. Di sini juga
diperlukan software atau program Bioinformatika.
Bioinformatika
untuk Penemuan Obat
Cara untuk
menemukan obat biasanya dilakukan dengan menemukan zat/senyawa yang dapat
menekan perkembangbiakan suatu agent penyebab penyakit. Karena perkembangbiakan
agent tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor, maka faktor-faktor inilah yang
dijadikan target. Diantaranya adalah enzim-enzim yang diperlukan untuk
perkembangbiakan suatu agent Mula-mula yang harus dilakukan adalah analisa struktur
dan fungsi enzim-enzim tersebut. Kemudian mencari atau mensintesa zat/senyawa
yang dapat menekan fungsi dari enzim-enzim tersebut. Analisa struktur dan
fungsi enzim ini dilakukan dengan cara mengganti asam amino tertentu dan
menguji efeknya. Analisa penggantian asam amino ini dahulu dilakukan secara
random sehingga memerlukan waktu yang lama. Setelah Bioinformatika berkembang,
data-data protein yang sudah dianalisa bebas diakses oleh siapapun, baik data
sekuen asam amino-nya seperti yang ada di SWISS-PROT maupun struktur 3D-nya
yang tersedia di Protein Data Bank (PDB) Dengan database yang tersedia ini,
enzim yang baru ditemukan dapat dibandingkan sekuen asam amino-nya, sehingga
bisa diperkirakan asam amino yang berperan untuk aktivitas (active site) dan
kestabilan enzim tersebut. Setelah asam amino yang berperan sebagai active site
dan kestabilan enzim tersebut ditemukan, kemudian dicari atau disintesa senyawa
yang dapat berinteraksi dengan asam amino tersebut. Dengan data yang ada di
PDB, maka dapat dilihat struktur 3D suatu enzim termasuk active site-nya,
sehingga bisa diperkirakan bentuk senyawayang akan berinteraksi dengan active
site tersebut. Dengan demikian, kita cukup mensintesa senyawa yang diperkirakan
akan berinteraksi, sehingga obat terhadap suatu penyakit akan jauh lebih cepat
ditemukan. Cara ini dinamakan “docking” dan telah banyak digunakan oleh
perusahaan farmasi untuk penemuan obat baru. Meskipun dengan Bioinformatika ini
dapat diperkirakan senyawa yang berinteraksi dan menekan fungsi suatu enzim,
namun hasilnya harus dikonfirmasi dahulu melalui eksperimen di laboratorium.
Akan tetapi dengan Bioinformatika, semua proses ini bisa dilakukan lebih cepat
sehingga lebih efisien baik dari segi waktu maupun finansial. Tahun 1997, Ian
Wilmut dari Roslin Institute dan PPL Therapeutics Ltd, Edinburgh, Skotlandia,
berhasil mengklon gen manusia yang menghasilkan faktor IX (faktor pembekuan
darah), dan memasukkan ke kromosom biri-biri. Diharapkan biri-biri yang selnya
mengandung gen manusia faktor IX akan menghasilkan susu yang mengandung faktor
pembekuan darah. Jika berhasil diproduksi dalam jumlah banyak maka faktor IX
yang diisolasi dari susu harganya bisa lebih murah untuk membantu para
penderita hemofilia.
Pengembangan
Vaksin Hepatitis B Rekombinan
Lembaga
Biologi Molekul Eijkman bekerja sama dengan PT Bio Farma (BUMN Departemen
Kesehatan yang memproduksi vaksin) sejak tahun 1999 mengembangkan vaksin
Hepatitis B rekombinan, yaitu vaksin yang dibuat lewat rekayasa genetika.
Selain itu Lembaga Eijkman juga bekerja sama dengan PT Diagnosia Dipobiotek
untuk mengembangkan kit diagnostik.
Meringankan
Kelumpuhan dengan Rekayasa RNA
Kasus
kelumpuhan distrofi (Duchenne Muscular Dystrophy) yang menurun kini dapat
dikurangi tingkat keparahannya dengan terapi gen. Kelumpuhan ini akibat
ketidaknormalan gen distrofin pada kromosom X sehingga hanya diderita anak
laki-laki. Diperkirakan satu dari 3.500 pria di dunia mengalami kelainan ini.
Dengan memperbaiki susunan ekson atau bagian penyusun RNA gen tersebut pada hewan
percobaan tikus, terbukti mengurangi tingkat kelumpuhan saat pertumbuhannya
menjadi dewasa. Gen distrofin pada kasus kelumpuhan paling sering disebabkan
oleh delesi atau hilangnya beberapa ekson pada gen tersebut. Normalnya pada gen
atau DNA distrofin terdapat 78 ekson. Diperkirakan 65 persen pasien penderita
DMD mengalami delesi dalam jumlah besar dalam gen distrofinnya. Kasus
kelumpuhan ini dimulai pada otot prosima seperti pangkal paha dan betis. Dengan
bertambahnya usia kelumpuhan akan meluas pada bagian otot lainnya hingga ke
leher. Karena itu dalam kasus kelumpuhan yang berlanjut dapat berakibat
kematian. Teknologi rekayasa RNA seperti proses penyambungan (slicing) ekson
dalam satu rangkaian terbukti dapat mengoreksi mutasi DMD. Bila bagian ekson yang
masih ada disambung atau disusun ulang, terjadi perubahan asam amino yang
membentuk protein. Molekul RNA mampu mengenali molekul RNA lainnya dan melekat
dengannya.
No comments:
Post a Comment